Knowledge & Articles

Technology blog, news & updates, know how

Udara Tekan adalah Uang Mengalir
Udara Tekan adalah Uang Mengalir

Sudah banyak yang membuktikan, perbaikan dan efisiensi sistem udara tekan di industri manufaktur bisa menyelamatkan uang dan profit sangat besar.

Pernahkah Anda berpikir bahwa udara tekan di pabrik Anda adalah seperti uang yang mengalir? Jika dikelola dengan baik bisa menjadi utilitas yang mendongkrak profitabilitas. Jika dibiarkan bocor, boros atau tidak efisien, maka akan berubah menjadi kebocoran keuangan yang terus menggerogoti margin bisnis Anda.

Sebagai manager, pimpinan atau pemilik pabrik, Anda tentu ingin setiap rupiah yang Anda keluarkan memberikan dampak maksimal bagi perusahaan. Artikel ini akan membahas bagaimana efisiensi sistem udara tekan bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga strategi finansial yang cerdas. Baca sampai habis, karena di akhir artikel ini, Anda akan sadar bahwa keputusan kecil soal udara tekan bisa berdampak besar bagi operasional pabrik Anda.

Udara Tekan, Utilitas utama yang Sering Diabaikan

Sama seperti utilitas listrik, gas, air, Udara tekan adalah bagian tak terpisahkan dari operasional pabrik yang mengalir ke setiap bagian dan proses produksi. Dari menggerakkan mesin produksi, mengoperasikan alat pneumatik, hingga menjaga kualitas produk.

Tapi banyak perusahaan tidak menyadari bahwa sistem udara tekan mereka beroperasi tidak efisien dan boros energi. Sebuah data dari hasil studi Compressed Air & Gas Institute (CAGI) - USA yang didapat dari survey di industri manufaktur di seluruh dunia, menunjukkan bahwa hingga 50% dari energi yang digunakan untuk mengoperasikan air compressor terbuang sia-sia akibat kebocoran, tekanan berlebih dan desain sistem yang buruk. Ini sama saja mengeluarkan uang berlebihan untuk sesuatu yang sebenarnya bisa dihemat.

Air compressor. Si Pemboros yang Diam-diam Menguras Uang

Salah satu sumber utama pemborosan adalah air compressor model lama dengan teknologi usang yang tidak memiliki fitur penghemat energi. Selain itu kapasitasnya lebih kecil dan konsumsi listriknya jauh lebih tinggi dibandingkan model terbaru yang lebih efisien.

Air compressor model lama cenderung menghasilkan lebih banyak panas, lebih sering mengalami kebocoran dan memerlukan perawatan lebih intensif. Akibatnya bukan hanya biaya listrik yang melonjak, tetapi juga biaya perawatan dan resiko downtime produksi yang semakin besar.

Contoh: Screw compressor 75kw model lama yang kapasitasnya lebih kecil 8% dan efisiensinya sudah turun 5%, jika digunakan 6000 jam/tahun akan lebih boros listrik Rp 40 juta/tahun.

Jika pabrik Anda masih menggunakan air compressor yang sudah berusia lebih dari 10 tahun, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan upgrade Air compressor yang hemat energi dan lebih efisien.

Air Compressor Tidak Variabel, Pemakaian Udara Tekan Variabel

Dalam operasional pabrik, kebutuhan udara tekan pasti akan berubah-ubah. Kadang permintaan naik, kadang turun. Jika air compressor yang digunakan tidak memiliki fitur variable speed drive (VSD), maka compressor akan tetap beroperasi dalam mode unload saat tidak dibutuhkan. Ini berarti listrik tetap terpakai tanpa menghasilkan udara tekan yang bermanfaat, yang pada akhirnya menjadi pemborosan energi dan biaya. Gambar dibawah adalah ilustrasi penggunaan udara tekan variabel yang umum terjadi di pabrik.

Contoh: Screw compressor 75kw Fixed speed jika digunakan 6000 jam/tahun dengan kapasitas terpakai 80%, artinya ada 20% unload, ini akan lebih boros listrik Rp 92 juta/tahun dibanding compressor VSD, bahkan lebih boros listrik Rp 160 juta/tahun dibanding compressor Two stage Permanent magnet VSD.

Jika pabrik Anda sering mengalami fluktuasi dalam penggunaan udara tekan, maka penggunaan air compressor dengan variable speed drive (VSD) adalah prioritas utama.

Artificial Demand: Kebutuhan Udara Tekan yang Palsu

Salah satu faktor tersembunyi yang menyebabkan pemborosan udara tekan adalah artificial demand atau kebutuhan udara tekan yang palsu. Ini terjadi ketika tekanan pada sistem udara tekan diatur lebih tinggi dari yang sebenarnya dibutuhkan. Akibatnya tekanan udara yang diproduksi melebihi kebutuhan tekanan sebenarnya dan akhirnya terbuang percuma.

Aturan Praktis: Setiap tekanan air compressor dinaikan 0,2 bar akan menaikan konsumsi listrik 1,5%. Jika tekanan air compressor naik 0,5 bar karena artificial demand, biaya listrik akan naik Rp 20 juta/tahun.

Contoh artificial demand:

  • Mesin produksi Anda hanya memerlukan tekanan 5 bar, tetapi air compressor diatur 7- 8 bar.
  • Udara tekan yang mau digunakan melewati pressure regulator untuk diturunkan tekannya.
  • Salah mengatur profil tekanan udara pada sistem udara tekan yang terdiri dari beberapa unit air compressor.

Solusinya? Lakukan Audit sistem udara tekan secara menyeluruh untuk mengetahui konfigurasi tekanan yang tepat.

Masalah Kelembaban: Air dalam Udara Tekan = Biaya Tambahan

Udara tekan yang tidak dikelola dengan baik sering kali mengandung kelembaban yang tinggi. Kelembaban ini bisa menyebabkan korosi pada pipa dan mesin produksi, kerusakan peralatan pneumatic dan bisa menyebabkan cacat pada produk akhir.

Sistem pengering udara tekan (air dryer) yang tidak optimal atau tidak tersedia akan memperparah masalah ini. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sistem udara tekan Anda dilengkapi dengan air dryer yang sesuai untuk mencegah air berlebihan dalam sistem.

Penggunaan auto drain yang baik juga penting untuk proses pembuangan cairan kondensat yang efisien.

Instalasi Pipa Distribusi yang Buruk: Penyebab Tekanan Turun dan Kebocoran

Salah satu faktor terbesar yang sering diabaikan dalam sistem udara tekan adalah instalasi pipa distribusi. Desain yang tidak efisien, material yang tidak sesuai atau pemasangan yang salah bisa menyebabkan penurunan tekanan yang signifikan. Penurunan tekanan ini bisa menyebabkan mesin produksi di ujung sistem tidak mendapatkan tekanan udara yang cukup, sehingga operator harus menaikkan batas tekanan air compressor, yang akhirnya meningkatkan konsumsi energi. Penurunan tekanan yang wajar tidak boleh lebih dari 10%.

Selain itu kebocoran pada pipa distribusi bisa menjadi sumber utama pemborosan. Studi menunjukkan bahwa kebocoran udara di pipa distribusi dapat mencapai 20-30% dari total udara yang diproduksi. Kebocoran udara tekan yang wajar tidak boleh lebih dari 5%.

Diameter lubang (mm) 1,5 3,2 6,25
Udara tekan bocor (m3/min) 0,2 0,7 2,9
Uang hilang /tahun (Juta Rp) 10,8 43,5 172,6

Tabel diatas menunjukan jumlah uang yang hilang akibat kebocoran udara tekan. Dengan asumsi tekanan 7 bar, 24 jam operasional, tarif listrik Rp 1040/kwh

Mengatasi masalah ini dengan pemeriksaan menggunakan alat deteksi kebocoran ultrasonic atau kamera thermal, lalu dilanjutkan dengan perbaikan kebocoran. Langkah ini dapat menghemat biaya energi dalam jumlah yang signifikan.

Penggunaan Udara Tekan yang Tidak Benar

Selain masalah teknis, kebiasaan penggunaan udara tekan yang salah juga berkontribusi pada pemborosan besar. Beberapa contoh umum yang sering terjadi di pabrik:

  • Udara tekan digunakan untuk membersihkan pakaian karyawan.
  • Udara tekan digunakan untuk mendinginkan tubuh karyawan saat bekerja.
  • Air compressor tidak dimatikan atau lupa dimatikan saat tidak digunakan.

Perlu adanya prosedur ketat tentang penggunaan udara tekan yang benar agar tidak terjadi pemborosan yang tidak perlu.

Kesimpulan

Akumulasi dari semua masalah tersebut bisa menyebabkan pemborosan biaya sampai Rp 200 juta per tahun. Semakin lama Anda menunda optimasi dan perbaikan sistem udara tekan, semakin banyak uang yang Anda buang percuma.

Uang ratusan juta rupiah yang biasanya digunakan untuk membayar tagihan listrik bisa dialihkan untuk optimasi dan perbaikan sistem udara tekan. Pembiayaan dari bank atau solusi investasi dari PTBIG bisa membantu Anda dalam hal finansial.

Keputusan bisnis sering kali dibuat karena adanya rasa urgensi. Apakah Anda masih ingin menunda keputusan ini? Atau Anda lebih memilih untuk segera bertindak dan mengubah udara tekan menjadi sumber uang bagi bisnis Anda?

Hubungi PTBIG sekarang juga untuk konsultasi sistem udara tekan dengan solusi terbaik untuk pabrik anda.

QR PTBIG

PT. BIOTECH INDO GEMILANG

0811 1127 816  |   info@ptbig.com